Sabtu, 22 Oktober 2011

my heart only for you part 28

4 bulan kemudian~

_Nanda's side_

akhirnya sampe juga di Indonesia. ahh, lihat betapa banyak perubahan dari negara kelahiran gue ini. ujar gue dalam hati.
"ran, lo mau bareng gue atau sama anak2?" tanya gue ke rani.
"emang lo dijemput ko amsyar?" rani balik bertanya.
gue cuma mengangguk.
"kayaknya gue bareng anak2 aja deh." jawab rani.
"oke, kita tunggu di starbucks aja yuk!" ajak gue ke rani.
rani hanya mengekor gue dari belakang.

*starbucks*
setelah memesan apa yg gue dan rani pingin, gue dan rani pun mencari bangku kosong untuk duduk. tak lama kemudian...
"nanda rani! we miss you so much!" teriak seseorang. spontan gue dan rani menoleh kearah datangnya suara.
"thiya! i miss you too!" ujar gue dan rani kompak.
"hey ran. apa kabar?" tanya rangga ke rani.
"baik. lo-nya?" tanya rani.
"gak baik ran, setiap hari dia galauin lo mulu." ledek eja.
rani hanya tertawa datar.
"ciee, aje gile dicky ngeliatin nanda mulu." ledek eja ke dicky.
gue yg agak risih kalo diliatin kayak gitu jadi ingin pergi cepat2.
"uhm, kayaknya ko amsyar udah nunggu diluar deh. gue balik ya, kangen sama mama nih." kata gue beralasan.
"emang nanda gak kangen sama dicky?" tanya dicky dengan bego-nya.
"hah? kangen kok. sini nanda peluk." jawab gue dengan bego malah lebih bego dari dicky. dan akhirnya guepun mau gak mau harus meluk dicky.perasaan gue sama dicky musuhan deh-____-
"cie dicky, alus alus" ledek eja lagi.
"aaaa unyuuu. morgaaaan aku mauuuu." kata thiya. dan akhirnya pun dipeluk sama morgan.
"gue balik ya." pamit gue.
setelah gue mengitari parkiran bandara yg cukup luas akhirnya gue ketemu mobil innova putih kesayangan gue.
"koko, i miss you so badly!" ujar gue seraya memeluknya.
"gue juga, naik yuk." katanya.
selama diperjalanan gue dan ko amsyar gak ngobrol ataupun ngelawak kayak biasanya. ko amsyar cuma diem kayak orang yg lagi gelisah gitu. akhirnya dengan nyali secuil gue memberanikan diri buat nanya ke ko amsyar.
"ko lu kenapa? kok gelisah gitu?" tanya gue.
"gakpapa." ujar ko amsyar bohong.
guepun cuma diem gak berani bertanya macam2 lagi.
sesampai dirumah gue dikejutkan sesuatu yg dari dulu paling gue takutin dan akhirnya itu terjadi juga di keluarga gue....
"mama mana?" tanya gue ke bibi sesampai dirumah.
"ada dikamarnya non. tadi habis bertengkar dengan tuan." jawab bibi.
"gue dan ko amsyar pun langsung naik keatas dan mengecek keadaan mama.
"ma, mama gakpapa?" tanya gue seraya memeluk mama.
mama nggak menjawab ia trus menangis dan disekitar wajah dan badannya ada luka bengkak. gue perhatikan kamarnya kasur berantakan, lampu tidur pecah, dan make up berjatuhan ke lantai.
ko amsyar cuma bisa menunduk dan memeluk mama. gue merogoh saku gue untuk mengambil hp dan menelpon seseorang,
c'mon dad! answer my telephone! ujar gue dalam hati.
tenang mom nanda gak bakal ngebiarin dad pergi begitu aja setelah melakukan semua ini ke mom. tinggal menunggu waktu aja mom. nanda, ci alika, dan ko amsyar bakal ngebales semua perlakuan dad. kata gue sambil terus memandangi raut wajah mama. dan akhirnya mamapun pingsan dipelukan ko amsyar.

bersambung~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar