dan pas kitorang mau masuk ke tempat yoghurt itu disana disana disana ada nanda!
ya, dia lg ngudek2 smoothie gitu trus memandang keluar jendela seperti memikirkan sesuatu.
"eh, itu nanda kan?" tanya gue.
"eh, iya itu nanda" jawab yasmin.
dicky pun langsung berjalan kearah nanda.
"sendirian nan?" tanya dicky membuka percakapan.
"ya" jawab nanda.
"mau aku temenin?" tanya dicky lagi.
"gak usah, lagian gue udah mau pulang kok" jawab nanda yg masih trus memandang keluar.
lalu nanda pun berjalan kearah kami dan melihat andin-eja bisma-yasmin pegangan tangan. lalu dia tersenyum dan bilang.
"jadian ya? selamat ya, longlast. gue balik duluan ya" ujarnya melambaikan tangan kearah kami.
"ya, dah nanda" ucap gue.
lalu dia membalikkan badannya dan bilang.
"thiya, ntar malem kerumah ya" katanya.
gue dan yg lainnya hanya saling memandang.
"lo ngomong apa ke nanda?" tanya gue ke dicky.
"cuma ngomong 'mau gak aku temenin' gitu doang" jawab dicky.
"oh"
"nanda yg sekarang beda bgt ya" ujar yasmin ke gue.
"gak juga, dia masih mau tuh curhat ke gua, masih mau ngomong sm gua, dia jg masih mau kok neraktir gua" jawab gue dengan polosnya.
"ye, itu mah sm elo, sama kitorang? mana pernah lagi kayakgitu" kata andin.
guepun hanya terdiam.
lalu ada bbm masuk, tertera nama 'Nanda' disitu.
thi, ntar malem kerumah ya ada yg pengen gua omongin!
kalo lo gakbisa sih gakpapa, gua gakmaksa kok:)
lalu gue menjawab:
gue usahain dateng, jangan berusaha bunuh diri lagi ya?
gue sayang sm lo:')
dia membalas:
thanks thi, gue gaknyangka kalo di indonesia ada org sebaik elo:')
gak ush dibales lg thi, gue tau lo lg sm diorang. gue gakmau ganggu acara lo! be happy ya thi:)
"bbman sm siapa?" tanya morgan ke gue.
"nanda" jawab gue.
"boleh gue liat?" tanya dicky.
setelah membacanya raut wajah dicky berubah.
"thi, lo ikut sm gue, mor, gue pinjem dia bentar" katanya sambil menarik tangan gue.
"thi, lo jawab jujur, nanda nyoba bunuh diri?" tanya dicky.
"iya,waktu dibalkon pas gue ngejer dia" jawab gue jujur.
"thi, kok lo gakbilang ke gue sih?" tanya dicky.
"dia mau, gak ada yg tau dik, dia mau cuma gue yg tau, dia jg gakmau lo tau" kata gue kepadanya.
"kalo ada apa2 sm nanda lo ngasih tau gue dong" ujarnya.
"iya, tapi lo janji gak akan bilang siapa2" ucap gue memastikan kalo dicky gak akan bilang siapa2.
"iya gue janji" ujarnya.
setelah itu gue dan dicky balik ketempat tadi.
"eh, abis ini mau kemana?" tanya rangga.
"kehati kamu" kata rani.
"cieeeee" ledek yg lain.
"gue balik ajadeh, soalnya ada janji sama nanda" ujar gue memutuskan.
"yaudah ntar aku anter" kata morgan.
sesampainya dirumah nanda...
gue mencet bel berkali2 sampe ci alika yg buka.
"nyari nanda dek?" tanya ci alika.
"iya ci, nandanya ada?" gue balik bertanya.
"ada, langsung keatas aja" jawab ci alika.
pas gue mau keatas gue ketemu ko amsyar udah ada perasaan gak enak nih gue, soalnya ko amsyar sering banget ngeledek gue.
"masih jadian sama morgan lu dek?" tanya ko amsyar.
"iyadong" jawab gue.
"awas" katanya.
"awas apa?" tanya gue penasaran.
"awas diambil gue, hahahaha" katanya sambil ketawa ngakak.
"kampreeeeeeeeet!" teriak gue.
guepun berlari2 kecil kekamar nanda.
"semlikum. ada orgkah? mana ratu basket kita?" ujar gue mencari-cari nanda.
"hey, gue di balkon" ucap nanda.
"heyooo, ada apa nih manggil gue malem2 buat kesini?" tanya gue penasaran.
"ada yg mau gua kasih tau ke elo. sebelumnya, iPad ada diatas meja belajar ya kalo lo nyariin" katanya.
yap, setiap gue kesini pasti yg gue cari iPad. ya iPad! nanda emg tau kebiasaan gue kalo disini.
"eh, iya nan. thank you banget yah" jawab gue.
nanda cuma tersenyum.
lalu tiba2 ada seorang gadis masuk tanpa ngetok tanpa semlikum dan lain sebagainya. dia adalah... dia adalah... *sengaja diulang biar serem-_-* dia adalah cicinya nanda.
"hey ci" sapa gue.
"hey, pernah berharap pada bintang?" tanyanya kepada kami.
"pernah, elu nan?" tanya gue ke nanda.
"apaansih pake ngarep ke bintang segala, ada2 aja" ujarnya tertawa sambil menggeleng2kan kepalanya.
"dia gak berharap pada bintang! tapi dia berharap pada basket, photography, dan piano" jawab ci alika.
guepun tersontak kaget dengan pernyataan terakhir ci alika.
"piano?" tanya gue kaget.
"ya, seharusnya dari awal lo tau ini" jawab nanda sambil berjalan kearah lemari yg tidak terlalu besar tapi bisa menutupi seuah pintu. ketika pintu itu terbuka gue gakbisa ngomong apa2.
"welcome to nanda's studios" teriak ci alika.
"apabet deh, ya ini hidup gue, gue cinta musik dari dulu, dan piano udah menjadi sebagian dari hidup gue" katanya sambil mengelus-elus piano putihnya.
"mau denger gue main piano?" tanya nanda sambil memandang kearah gue.
"why not?" jawab gue sambil tersenyum kearahnya.
lalu nanda mengalunkan sebuah lagu yg gue gaktau itu judulnya apa yg pastinya itu lagu romantis banget. setelah selesai gue langsung bertanya.
"lagu tadi buat dicky?" tanya gue.
"engg, eh itu itu" ujarnya gelagapan.
nanda jawab apa ya kira2?
tunggu part 17yooooooo^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar