gue lari entah kemana...
gue lari dan terus berlari, dan akhirnya gue sampe disebuah taman, taman yg bisa bikin gue kembali ceria, taman yg bisa ngebikin gue gak inget lg sama kesedihan gue, pokoknya taman ini segalanya bagi gue.
gue sampe dibangku taman lalu gue duduk dan nangis disana.
"jangan nangis terus dong" ucap seseorang.
"siapa yg nangis?" tanya gue berbohong sambil menyeka air mata.
"tuh matanya sm idungnya jd merah" ujarnya sambil menunjuk hidung gue.
gue berbalik untuk ngeliat siapa yg lagi berbicara sama gue dan ternyata...
"iham!" ucap gue spontan.
"biasa dong jangan jerit2 diliatin orang ntar" katanya sambil mengacak-acak rambut gue.
"apasih ham?" kata gue sewot.
"gakpapa kok, kamu masih sayang kan sama morgan?" tanyanya.
"kata siapa?"gue balik bertanya.
"gak usah bohong, aku yakin kamu masih sayang sm morgan." katanya.
"ah udah yuk temenin aku jalan2 aja" kata gue sembari mengalihkan pembicaraan.
"yuk
setelah berjalan-jalan gue dan ilham sampe dihotel...
"nan, lo dari mana aja sih? kitorang cariin tau!" amuk rani.
"morgan itu panik banget tau gak!" marah andin.
"suruh siapa kalian nyariin gue? gue udah gede gak perlu dikhawatirin lagi!" ujarku sewot.
"terserah lo deh!" teriak rani.
"ya terserah gue! besok gue bakal pulang ke indo! terserah kalian mau kemana!" jerit gue.
rani dan andin cuma terpana ngeliat gue berteriak kayak gitu.
besoknya...
"gue balik duluan ya, terserah kalian mau pulang kapan. bye!" teriak gue sewaktu dibandara.
"yah, nanda pulang gue ikut balik ah" ujar rani.
akhirnya hari itu semuanya pada balik tp berbeda pesawat dengan gue.
setelah 3 hari kepergian gue ke singapore, bisma nelpon gue.
"nan, kamu dimana?" tanyanya.
"dirumah, baru bangun tidur. emg knp?" tanya gue.
"cepet ke bandara morgan mau ke Amrik!" serunya.
"APA?" teriak gue.
"cepet!"
"iya kak iya" ujar gue terburu-buru.
dengan pakaian seadanya: celana pendek dan kaos (maklum abis bangun tidur)
gue langsung nyisir rambut gue dan mengambil kunci mobil.
dijalan gue nyetir dengan sekebut-kebutnya.
gue telat gak ya... ujar gue dalem hati.
setelah sampai...
"kak mana morgan?" tanya gue.
"barusan mau nganuin tiket" katanya.
"makasih kak" kata gue.
"nan tali sepatu kamu" teriak ilham.
ya tali sepatu gue nggak terikat gue nggak mengubris perkataan ilham gue terus lari lari dan lari sampe akhirnya gue ketemu morgan...
"gan" teriak gue sambil memeluknya.
"nanda..." ujarnya lirih.
"jangan pergi! aku sayang sama kamu aku masih cinta sama kamu!" ucap gue spontan.
"nan..."
akankah morgan pergi atau morgan tetep disini disamping gue?
tunggu part 10nya yoo^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar